ANTARA NN DAN KAMU

Salam jumpa lagi untuk yang disana hehehe, semoga kalian dalam kondisi sehat walafiat, selalu semangat menjalani hari-hari meski dalam keterbatasan akibat pandemi ini.

Beberapa hari ini istilah New Normal atau Normal Baru menjadi populer seiring dengan kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai diberlakukan di beberapa propinsi di Indonesia. New Normal ini sebenarnya hanya sebuah gerakan pembiasaan untuk warga masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan tetap beraktifitas namun wajib menggunakan masker, wajib menjaga jarak dan wajib mencuci tangan sebelum atau sesudah beraktifitas. Kelihatan sederhana dan mudah bukan?

Apa dampaknya New Normal bagi kita sehari-hari? Saya coba refleksikan dalam beberapa aspek kehidupan,

1. Dalam bekerja, New Normal berarti kita harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan kerja yang ditetapkan perusahaan atau kantor. Dengan kata lain, “Normal” nya kita tetap bekerja seperti biasa entah sebagai karyawan, manager, direktur, pebisnis, pedagang dsb namun “New” nya alias yang baru bahwa dalam bekerja kita menggunakan cara baru yaitu bekerja dari rumah alias WFH (Work From Home), berbisnis dari rumah dan bekerja dengan menjaga jarak di kantor.
2. Dalam beribadat, New Normal berarti juga kita harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan ibadah yang ditetapkan oleh lembaga keagamaan kita masing-masing. Dengan kata lain, “Normal”nya kita tetap beribadah seperti biasa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dan “New”nya alias yang baru bahwa dalam beribadah kita membatasi beribadah di rumah ibadat namun beribadah di rumah, bisa bersama keluarga dekat ataupun bisa streaming
3. Dalam proses belajar di sekolah atau di kampus, New Normal berarti juga kita harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan belajar yang ditetapkan oleh sekolah atau kampus. “Normal”nya kita tetap belajar sesuai jenjang pendidikan kita masing-masing dan “New”nya alias yang baru bahwa dalam belajar tersebut kita menggunakan cara baru yaitu melalui kelas online atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang dilakukan guru atau dosen menggunakan fasilitas streaming ataupun media pembelajaran berbasis online lainnya.
4. Dalam bersosialisasi dengan teman atau sahabat, New Normal pun mengajak kita harus beradaptasi dengan perubahan interaksi sosial seiring dengan adanya pandemi ini. “Normal”nya kita tetap bersosialisasi berinteraksi berkomunikasi dengan teman, sahabat, relasi kita dan “New”nya alias yang baru bahwa dalam berinteraksi tersebut lagi-lagi kita menggunakan sarana teknologi online, bisa video call ataupun aplikasi rapat skala besar misalnya Google Meet atau Zoom.
5.  Dalam berbelanja kebutuhan pribadi maupun keluarga, New Normal juga lagi-lagi mengajak kita beradaptasi dengan perubahan cara berbelanja yang lain dulu lain sekarang. “Normal”nya kita tetap berbelanja, karena pemenuhan kebutuhan primer (sandang dan pangan) tidak bisa ditunda dan “New”nya alias yang baru bahwa dalam berbelanja kembali kita menggunakan cara baru secara online alias daring. Sudah banyak penyedia kebutuhan primer, sekunder dan tersier yang menggunakan cara ini, kita hanya perlu di rumah, buka web penjual, pilih barang, transfer melalui m-banking dan voila barang sudah tiba di rumah tanpa kita yang bepergian.

Nah, itu beberapa contoh yang bisa saya berikan terkait dengan istilah New Normal alias Normal Baru yang sudah diterapkan beberapa hari ini. Saya juga menjadikan ilustrasi dari Mice Cartoon di Instagram sebagai dasar menulis blog ini, siap atau tidak siap itulah yang terjadi saat ini. Maka, New Normal dan Kamu berarti kamu...ya kamu yang baca tulisan ini harus bisa beradaptasi secara baru hehehe termasuk untuk yang jomblo semoga New Normal bikin kalian berjuang secara normal untuk mendapat jodoh dengan cara yang baru (eh?) hahahaha.. Selamat ber-“New Normal” untuk kalian yang disana, tetap sehat, tetap semangat dan Deus Providebit.

Tautan Instagram Mice Cartoon @micecartoon.co.id https://www.instagram.com/p/CBDaKYBpSZ4/

Bekasi, sapta Juni 2020

@ant_gindo