Bagaimana Teknologi Mempengaruhimu


Deus Providebit, salam sejahtera untuk anda semua dan terima kasih sudah mengunjungi serta membaca secuplik tulisan saya kali ini. Semoga anda semua senantiasa diberi kesehatan dalam menghadapi pandemi ini. Amin.

“Bagaimana Teknologi Mempengaruhimu”
Saya ingin berbagi pemikiran dan sharing mengenai fenomena sosial media yang sekarang ini marak digunakan oleh hampir semua lapisan masyarakat mulai dari pejabat hingga rakyat biasa. Mari kita berefleksi bersama..

Sosial media saat ini sudah merasuk dalam kehidupan manusia termasuk anda dan saya, bahkan sekarang ini dengan 1 smartphone yang kita punya kita bisa terhubung dengan dunia yang begitu luas seolah-olah tanpa jarak dan waktu lagi. Hal ini diawali dengan perkembangan teknologi yang demikian cepat, dahulu sekitar 20-30 tahun lalu hanya teknologi komunikasi baru terbatas pada penggunaan telepon sebagai alat komunikasi yang canggih. Disusul dengan teknologi penyiaran yaitu televisi yang membuat kita bisa mengetahui segala hal yang terjadi di dunia mulai dari berita terkini hingga hiburan yang bervariasi.

Lalu, sekarang ini semua hal tersebut bisa kita lakukan melalui 1 telepon seluler pintar kita (smartphone), mulai dari berkomunikasi jarak jauh bahkan bisa bertatap muka langsung melalui videocall hingga menggunakan smartphone untuk menonton tayangan hiburan secara digital. Cukup mengagumkan kemajuan teknologi jaman sekarang, kita dimudahkan untuk berkomunikasi, mencari informasi bahkan bekerja pun sudah bisa memanfaatkan teknologi tersebut.

Tentu saja perkembangan teknologi tersebut menghasilkan dampak positif dan negatif bagi penggunanya, termasuk kepada penggunaan smartphone yang kita gunakan. Saya tidak bahas dampak positifnya, karena kita semua sudah bisa menyebutkan (bahkan merasakan) dampak positifnya untuk kita pribadi masing-masing. Kita coba melihat sisi yang berbeda yakni dampak negattif dari smartphone ini untuk hidup kita.

Dahulu saat teknologi smartphone mulai berkembang dengan pesat, ada satu idiom yang jamak digunakan untuk menggambarkan perkembangan tersebut yaitu “teknologi mendekatkan mereka yang jauh” karena dengan teknologi tersebut kita bisa berkomunikasi dengan semua orang secara real time saat itu juga tanpa ada batasan waktu. Namun sejalan dengan evolusi teknologi tersebut, idiom tersebut juga berevolusi menjadi “teknologi mendekatkan mereka yang jauh dan menjauhkan mereka yang dekat” sudahkah anda merasakannya?

Ya itulah yang terjadi saat ini, dimana semua orang sudah mulai sibuk dengan smartphone masing-masing terutama untuk penggunaan aplikasi percakapan (chatting) yang sudah demikian melekat dalam hidup sehari-hari. Memang kita menjadi terbantu melalui aplikasi Whatsapp, LINE, Telegram, dan mungkin masih banyak lagi aplikasi percakapan yang ada. Terbantu karena semua urusan pekerjaan, koordinasi antar komunitas, bahkan untuk hal remeh semua bisa dilakukan di aplikasi percakapan tersebut. Nah tanpa sadar ini menjadi dampak negatif berikutnya, karena kita seolah-olah “terikat” dengan semua aplikasi percakapan tersebut bahkan tiada hari tanpa mengecek aplikasi tersebut mulai dari bangun pagi hingga beranjak tidur.

Berkembang dari aplikasi percakapan tersebut, semua seolah-olah menjadi tanpa batas ruang dan waktu. Saking “terikatnya” kita dengannya membuat segala informasi penting, setengah penting, tidak penting dan sangat tidak penting bersliweran di masing-masing grup percakapan tersebut. Semua informasi itu kita dapatkan entah siapa yang menyebarkan pertama namun akhirnya kita menerimanya juga, mulai dari grup rekan kerja, grup alumni, grup RT, grup wali murid, grup arisan, grup komunitas mancing dan yah semua grup yang kita tergabung di dalamnya. Penyebaran informasi itu seiring sejalan dengan tren atau kondisi yang sedang booming saat itu, seperti waktu Pemilihan Umum semua informasi pemilu bersliweran di grup-grup tersebut. Entah untuk pro terhadap satu pilihan tertentu atau kontra akan pilihan tertentu, lalu di masa sekarang saat masa pandemi Covid-19 semua informasi beredar tentang Covid-19, cara mencegah, informasi korban yang bertambah/sembuh, bahkan hingga doa mencegah penyebaran virus corona.

Ya, disinilah teknologi bisa mempengaruhi kita penggunanya. Menurut saya pribadi, kita bisa terpengaruh dalam beberapa aspek berikut:
1.      Terpengaruh untuk menyebarkan informasi yang tidak tepat bahkan cenderung hoax dimana informasi itu kita dapatkan dari grup percakapan.
2.      Terpengaruh untuk menunjukkan aktifitas sehari-hari melalui grup percakapan atau unggah status yang membuat orang lain mengetahui apa yang kita lakukan.
3.      Terpengaruh untuk fokus pada grup percakapan tersebut yang secara otomatis membuat kita selalu cek aplikasi percakapan dan bisa melalaikan tugas lainnya.
4.      Terpengaruh untuk menjadi pribadi apatis di dunia nyata namun aktif di aplikasi percakapan sehingga kita terlihat “menjauhkan diri dari yang dekat”
Itu beberapa hal yang saya bisa temukan terkait dengan dampak sosial media terutama penggunaan aplikasi percakapan sehari-hari, mungkin anda termasuk diantara 4 hal itu dan anda juga bisa menambahkan dampak lainnya dengan senang hati saya terbuka untuk berdiskusi.

Lalu bagaimana menyikapinya? Tidak ada teori yang secara khusus mengajarkan bagaimana mengatasi dampak negatif tersebut, anda bisa saja cari di Google untuk meminimalisir dampak negatifnya. Saya hanya menyampaikan 1 hal bahwa menurut saya meminimalisir dampak negatifnya dimulai dari diri anda sendiri. Ya, mulai dari diri anda. Bagaimana caranya? Terapkan disiplin diri bagaimana menggunakan smartphone anda, kapan waktunya kerja, kapan waktunya membalas percakapan, kapan menggunakan untuk hiburan dll. Memang agak sulit namun dengan sikap disiplin yang tepat itu bisa dilakukan sehingga anda tidak kehilangan waktu berharga bersama keluarga/orang-orang yang anda sayang. Karena interaksi nyata lebih berkesan daripada bertemu di dunia maya. Lalu disiplin tersebut juga bisa diterapkan saat menerima informasi di grup percakapan, rumusnya sederhana, saring sebelum sharing (menyebarkan/meneruskan lagi). Ini perlu diketahui juga agar anda tidak ikut menyebarkan informasi hoax yang bisa berisiko berurusan dengan hukum (UU ITE). Maka bijaklah dalam menggunakan teknologi media massa apapun itu karena hidup anda jauh lebih berharga daripada teknologi dan mari menggunakan teknologi secara tepat guna agar tidak hanya diri kita namun orang lain merasakan manfaatnya.
Terima kasih dan Deus Providebit.



Ant. Gindo (Minggu Paskah 2020)


Komentar

Postingan Populer